Quotes of The Day

Friday, February 20, 2009

Sumber-sumber HUJAN ASAM beserta proses dan penanggulangannya


Hujan asam disebabkan oleh kegiatan industri yang mencemarkan udara. Sumber utamanya adalah pusat-pusat pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi yang dihasilkan dengan membakar batu bara untuk membangkitkan tenaga listrik. Sebagian besar batu bara mengandung sulfur, yang berubah menjadi sulfur dioksida sewaktu batu bara itu dibakar. Walaupun sebagian besar pusat tenaga listrik telah menggunakan alat pembersih endapan (presipitator) untuk membersihkan partikel kecil dari asap batu bara, sulfur dioksida yang merupakan suatu gas dengan bebasnya naik melewati cerobong ke udara. Sulfur dioksida itu kemudian bercampur dengan udara di sekitar dan dihembus oleh angin.


Sewaktu melewati daerah pedesaan sebagian sulfur dioskida itu perlahan-lahan terserap oleh tanah dan tanaman, tetapi sebagian besar tetap berada di udara selama beberapa hari. Dengan adanya aksi sinar matahari, sulfur dioksida perlahan-lahan bereaksi dengan oksigen dan uap lembah di udara sehingga membentuk asam sulfur. Jika terdapat amoniak di udara, beberapa asam itu akan dinetralkan dan menjadi amonium sulfat dan campuran zat kimia dan asam sulfur itu akan tetap berada di udara dalam bentuk partikel halus dan tetesan-tetesan kecil. Pada cuaca kering bentuk itu menjadi kabut yang dapat menghambat pandangan sampai beberapa kilometer. Dalam cuaca basah, partikel dan tetesan tersebut larut dalam air dan terbawa ke tanah dalam bentuk hujan atau salju. Dengan cara begini, pembentukan sulfur dioksida melalui pembakaran batu bara dapat menghasilkan hujan asam di daerah sejauh beratus-ratus kilometer dari arah sumber angin.


Walaupun pusat tenaga listrik merupakan penyebab paling utama adanya hujan asam, sumber utama lainnya adalah industri yang menggunakan minyak sulfur tinggi sebagai bahan bakar serta peleburan logam yang menghasilkan tembaga dan logam lainnya yang berasal dari bijih sulfida. Bahkan ada juga sumber alam yang membuang sulfur oksida ke udara seperti gunung berapi dan kebakaran hutan.


Hujan asam juga dapat terjadi karena berubahnya nitrogen oksida di udara menjadi asam nitrat. Nitrogen oksida dihasilkan melalui berbagai cara sewaktu batu bara, minyak, atau gas alam dibakar. Nitrogen oksida dikeluarkan dalam jumlah banyak oleh pusat tenaga listrik;mobil, dan penyulingan minyak. Begitu berada di udara, nitrogen oksida pelan-pelan bereaksi dengan oksigen dan uap lembah untuk menjadi asam nitrat, dengan cara yang sama sehingga sulfur oksida berubah menjadi asam sulfur. Kedua jenis asam itu terjadi bersama-sama waktu turun hujan dan salju.


penanggulangan terhadap hujan asam


Sangat sulit melindungi danau atau sungai akibat hujan asam. Di beberapa danau, para ilmuwan telah mencoba mencegah terjadinya akibat hujan asam dengan cara menambahkan kapur, sama dengan cara petani menebarkan kapur di ladang mereka jika tanahnya menjadi terlalu asam. Hal ini mungkin akan membantu sebentar, tetapi tampaknya kapur tidak akan menyelesaikan semua masalah. Bagaimanapun, menyebarkan kapur ke dalam danau itu biayanya mahal, sedangakn danau yang perlu dilayani jumlahnya beribu-ribu. Lebih lanjut, seandainya pertumbuhan seluruh hutan diperlambat akibat turunnya hujan asam, tetap tidak mungkin bagi kita menebarkan kapur ke seluruh wilayah hutan di Amerika Utara.


Untuk jangka panjang, satu-satunya cara menghentikan kerusakan akibat ulah hujan asam adalah dengan menghentikan sumber-sumbernya. Akan tetapi, sumber-sumber itu banyak dan tersebar luas. Mengurangi pembuangan sulfur dioksida dari pusat tenaga listrik akan memakan biaya beratus-ratus juta dolar. Mengurangi pengeluaran nitrogen oksida dari mobil-mobil akan membutuhkan biaya beratus juta dolar lagi. Banyak dari uang tersebut harus dibayar oleh para konsumen dalam bentuk harga listrik dan harga mobil yang lebih mahal.

0 comments: