Dari buku
TetralOgi Laskar Pelangi
Andrea ”Ikal” HirataDan, ternyata jika hati kita terus berada di dekat orang berilmu kita akan disinari pancaran pencerahan, karena seperti halnya kebodohan, kepintaran Pun sesungguhnya demikian mudah menjalar.
(LP, hal 111)
Bagi sebagian orang, ketidaktahuan adalah berkah yang tak terkira
(LP, hal 113)
Hidup bisa sedemikian bahagia dalam keterbatasan jika dimaknai dengan keikhlasan berkorban untuk sesama
Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.
(LP, hal 24)
Nasib bisa memperlakukan manusia dengan sangat buruk, dan cinta bisa menjadi sedemikian buta.
(LP, hal 93)
Sedemikian juga kebodohan yang sering tak disadari, beberapa orang juga tidak menyadari bahwa dirinya telah terpilih, telah ditakdirkan Tuhan untuk ditunangkan dengan iLmu.
(LP, hal102)
Tuhan menakdirkan orang-orang tertentu untuk memiliki hati yang terang agar dapat memberi pencerahan pada sekelilingnya.
(LP, hal 105)
Cita-cita adalah doa
(LP, hal 343; Sahara said for Syahdan)
Setiap orang, bagaimanpun terbatasnya keadaan, berhak memiliki cita-cita itu mampu menimbulkan prestasi-prestasi lain sebelum cita-cita sesungguhnya tercapai.
(LP, hal 383)
Sebuah benda kecil yang tak penting atau suatu kejadian yang sederhana pada masa yang amat lampau dapat saja menjadi sesuatu yang kemudian mempengaruhi kehidupan kita.
(LP, hal 458)
Ada orang-orang tertentu yang memendam cinta demikian rapi, bahkan sampai mereka mati, sekerling pun mereka tak pernah memperlihatkan getar hatinya.
(LP, hal 463)
Seseorang yang lelah berusaha menunggu takdir akan mengubah nasibnya
(LP, hal 475)
Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.
(Edensor; Arai said)
Tertawalah, seisi dunia akan tertawa bersamamu; jangan bersedih karena kau hanya akan bersedih sendirian.
(Edensor, hal 227)
Tuhan tahu tapi menunggu
(Edensor, hal 244; Tolstoy said)
Tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan
(Edensor, hal 270; diadaptasi dari hipotesa Harun Yahya)
TetralOgi Laskar Pelangi
Andrea ”Ikal” HirataDan, ternyata jika hati kita terus berada di dekat orang berilmu kita akan disinari pancaran pencerahan, karena seperti halnya kebodohan, kepintaran Pun sesungguhnya demikian mudah menjalar.
(LP, hal 111)
Bagi sebagian orang, ketidaktahuan adalah berkah yang tak terkira
(LP, hal 113)
Hidup bisa sedemikian bahagia dalam keterbatasan jika dimaknai dengan keikhlasan berkorban untuk sesama
Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.
(LP, hal 24)
Nasib bisa memperlakukan manusia dengan sangat buruk, dan cinta bisa menjadi sedemikian buta.
(LP, hal 93)
Sedemikian juga kebodohan yang sering tak disadari, beberapa orang juga tidak menyadari bahwa dirinya telah terpilih, telah ditakdirkan Tuhan untuk ditunangkan dengan iLmu.
(LP, hal102)
Tuhan menakdirkan orang-orang tertentu untuk memiliki hati yang terang agar dapat memberi pencerahan pada sekelilingnya.
(LP, hal 105)
Cita-cita adalah doa
(LP, hal 343; Sahara said for Syahdan)
Setiap orang, bagaimanpun terbatasnya keadaan, berhak memiliki cita-cita itu mampu menimbulkan prestasi-prestasi lain sebelum cita-cita sesungguhnya tercapai.
(LP, hal 383)
Sebuah benda kecil yang tak penting atau suatu kejadian yang sederhana pada masa yang amat lampau dapat saja menjadi sesuatu yang kemudian mempengaruhi kehidupan kita.
(LP, hal 458)
Ada orang-orang tertentu yang memendam cinta demikian rapi, bahkan sampai mereka mati, sekerling pun mereka tak pernah memperlihatkan getar hatinya.
(LP, hal 463)
Seseorang yang lelah berusaha menunggu takdir akan mengubah nasibnya
(LP, hal 475)
Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.
(Edensor; Arai said)
Tertawalah, seisi dunia akan tertawa bersamamu; jangan bersedih karena kau hanya akan bersedih sendirian.
(Edensor, hal 227)
Tuhan tahu tapi menunggu
(Edensor, hal 244; Tolstoy said)
Tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan
(Edensor, hal 270; diadaptasi dari hipotesa Harun Yahya)
0 comments:
Post a Comment